Yayasan Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok selalu berkomitmen memfasilitasi mahasiswanya untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai rangkaian implementasi tri dharma perguruan tinggi.
“Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19, yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan saat ini 218 mahasiswa akan melaksanakan KKN,” papar Ketua Badan Pengurus Yayasan Mahaputra Muhammad Yamin H. Suryadi Asmi, SE,MM, didampingi wasekjen Hendri Irawan, SE,MM, Rektor UMMY Prof. Dr. Ir.Syahro Ali Akhbar,MP, Para Dekan, Ka Prodi dan Dosen saat pelepasan mahasiswa KKN di halaman Kampus II UMMY Solok di Kotobaru, Selasa (1/9).
Sebanyak 218 Mahasiswa UMMY Solok kembali mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di empat Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat.
Suryadi Asmi, menambahkan, KKN merupakan kegiatan penting bagi mahasiswa, jika melihat manfaat yang akan didapat oleh mahasiwa saat turun dan mengabdi di tengah masyarakat.
“Walaupun mereka telah mendapatkan ilmu di dalam kelas, namun hal itu tidaklah sama dengan ilmu yang akan mereka dapatkan di tengah masyarakat nantinya. Karena pengalaman lapangan ini berbeda dengan ilmu yang didapat secara teori,” ujar Suryadi Asmi.
Mantan Dirut Bank Nagari ini memandang, Program KKN ini merupakan faktor penunjang bagi mahasiswa dalam berkarir setelah tamat dari perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut untuk belajar menggali potensi daerah dan mengembangkannya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
“Secara teoritis, Mahasiswa telah belajar di bangku kuliah, KKN ini adalah implementasi apa yang mereka pelajari selama ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rektor UMMY Solok Syahro Ali Akhbar mengatakan
kegiatan KKN berbeda dengan tahun sebelumnya, karena dilaksanakan selama 40 hari, kegiatan tahun ini hanya dilaksanakan selama 15 hari saja. Hal itu karena Pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini. Selama kegiatan, para Mahasiswa juga diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Kita sudah sepakat dan kami sudah memberi arahan kepada panitia dan dosen pembimbing lapangan, bahwa waktu yang 40 hari itu kita konversikan kegiatannya menjadi 15 hari. Kalau biasanya perhari itu hanya 3 kegiatan, sekarang kita padatkan menjadi 6 kegiatan dari pagi hingga malam,” ujar Rektor UMMY Solok Syahro Ali Akhbar usai melepas keberangkatan mahasiswa.
Ia berharap, waktu yang singkat tersebut mampu memberi manfaat kepada mahasiswa dan masyarakat Nagari, Desa maupun Kelurahan yang ditempati oleh mahasiswa KKN UMMY Solok. Menurutnya, KKN merupakan ajang belajar bagi mahasiswa dalam mendapatkan ilmu bermasyarakat dan bersosialisasi dengan masyarakat.
“Jika nanti mereka keluar dari UMMY, mereka tentunya akan mengabdi kembali di tengah-tengah masyarakat,” ujar Prof. Syahro.
KKN tersebut diikuti oleh mahasiswa dari 7 program Studi pada Tiga fakultas. Terdiri dari 3 Prodi di Fakultas Ekonomi, 3 Prodi di Fakultas Pertanian dan 1 Prodi di Fakultas Hukum. Sedangkan FKIP tidak diwajibkan mengikuti KKN, karena ada program Praktek Lapangan (PL) yang menjadi bagian mata kuliahnya.
“Mereka disebar di 15 Desa, Kelurahan dan Nagari di Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung,” terang Syahro Ali Akhbar.
Senada dengan itu, Ketua Badan Pengurus Yayasan Mahaputra Muhammad Yamin H. Suryadi Asmi, SE MM menambahkan, KKN merupakan kegiatan penting bagi mahasiswa, jika melihat manfaat yang akan didapat oleh mahasiwa saat turun dan mengabdi di tengah masyarakat.
“Walaupun mereka telah mendapatkan ilmu di dalam kelas, namun hal itu tidaklah sama dengan ilmu yang akan mereka dapatkan di tengah masyarakat nantinya. Karena pengalaman lapangan ini berbeda dengan ilmu yang didapat secara teori,” ujar Suryadi Asmi.
Mantan Dirut Bank Nagari ini memandang, Program KKN ini merupakan faktor penunjang bagi mahasiswa dalam berkarir setelah tamat dari perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut untuk belajar menggali potensi daerah dan mengembangkannya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
“Secara teoritis, Mahasiswa telah belajar di bangku kuliah, KKN ini adalah implementasi apa yang mereka pelajari selama ini,” pungkasnya.
Acara itu juga dirangkai dengan penyerahan hasil Audit Kantor Akuntan Publik tahun buku 2019 Yayasan Mahaputra Muhammad Yamin ( YMMY ) kepada Wali Kota Sawahlunto Deri Asta.SH.
Dan sekaligus penerimaan dan penandatangan fakta Integritas 109 Mahasiswa bidik misi UMMY Solok di Kampus 1 Kota Solok